Madrasah Ramadan

Madrasah Ramadan Ramadan Karim - foto oleh freepik

ibnusinaschool– Satu pekan lagi kita memasuki bulan Ramadan. Bulan yang selalu kita nanti-nantikan. Bulan al-Quran, bulan ibadah, bulan Lailatul Qadr; bulan ampunan, rahmat, dan pembebasan dari api neraka.

Momen ini tak diragukan lagi menjadi satu waktu yang teramat berharga. Menjadi madrasah ruhani sekaligus jasmani, yang akan mendidik kita dengan segala kemewahan fasilitas dan kualitasnya.

Pada bulan ini, segala sesuatu menjadi mulia karena di dalamnya Alquran diturunkan. Keberkahan Alquran mengubah konstruksi pergerakan dan konstelasi alam semesta pada bulan ini. Bulannya menjadi bulan yang mulia; malamnya menjadi malam Lailatul Qadar, yang lebih baik dari seribu bulan; malaikat yang membawanya menjadi punggawa para malaikat; nabi yang menerimanya menjadi tuannya para nabi; umat yang membacanya menjadi umat yang terbaik. Saat itulah, malam menjadi sunyi dipenuhi keberkahan turunnya Alquran.

Karena itulah, para nabi, sahabat, dan ulama begitu serius menyambut kadatangannya. Hal ini seperti direkam dalam kitab Lathaif al-Ma’arif disebutkan bahwa para sahabat berdoa kepada Allah selama 6 bulan berharap agar dapat sampai dan menjumpai bulan Ramadan.

Melihat kemuliaan bulan ini, maka Nabi Muhammad Saw. mengajarkan kita berdoa ketika memasuki bulan Rajab dalam sabdanya: Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wa sya’bana wa ballighnâ ramadhân(Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan)

Selain doa di atas, para ulama dan tabi’in juga mengajarkan kita doa yang sangat dahsyat. Seperti termaktub dalam riwayat Yahya bin Abi Katsir, dia menuturkan bahwa di antara doa sebagian sahabat ketika menjelang datangnya bulan Ramadan mereka senantiasa berdoa, Allâhumma sallimnî ilâ ramadhân, wa sallim lî ramadhân, wa tasallamahu minnî mutaqabbalan (Ya Allah, antarkanlah aku sampai ke bulan Ramadan, selamatkan bulan Ramadan untukku, dan terimalah amal-amalku sepanjang bulan Ramadan).

Artinya, kita tidak sekadar meminta keselamatan dan kesehatan jasmani untuk sampai ke bulan Ramadan. Lebih dari itu, kita pun memohon agar diberi keselamatan ruhani, dan bermohon segala amal saleh diterima oleh Allah Swt.

Maka dari itu, selayaknya kita menjadikan bulan ini sebagai madrasah semesta. Saat yang paling tepat untuk mendidik jasmani melalui puasa, pembelajaran sosial lewat asah kepedulian dengan bersedekah, zakat, dan berbagi dengan sesama; menempa diri dengan kesabaran beribadah dan menahan arus kemaksiatan.

Tak hanya itu, bulan ini menjadi ajang akselerasi ruhani. Kita dilatih untuk bersusah payah menghidupkan malam-malam dengan beribadah; tunduk, khusyuk membasahi sajadah dengan air mata. Mengakui segala dosa-dosa masa lalu, untuk optimis dengan keimanan yang benar-benar baru. Dengan begitu, tempaan madrasah ruhani selama bulan Ramadan menjadi lompatan spesial untuk meloloskan insan-insan Ilahi. Wallâhu a’lam